Entahlah, sampai saat ini saya
tidak bisa melupakannya, meskipun dia sudah milik orang lain, mungkin benar apa
yang dikatakan kebanyakan orang, cinta pertama sulit untuk dilupakan, bukan
berarti saya menginginkan dia kembali, tapi pada kenyataannya, ini memang sulit
saya lupakan, berbagai cara, berbagai upaya, beberapa wanitapun sulit
menggantikannya, meskipun ada semuanya bersifat sementara.
Ini semua salah saya, mungkin dia
tidak menerima apa yang saya lakukan padanya, sehingga akhirnya ada lelaki yang
membikin hatinya lebih nyaman dan akhirnya ia memiliih bersama lelaki itu.
Danisah, namanya sederhana, temen tetangga kamar satu komplek kost an dengan
saya, berawal dari smsan, hingga kamipun akhirnya deket dan bersahabat,
meskipun saya menyukainya dari awal ketemu namun saya tidak berani
mengungkapkan, maklumlah memang seperti itu sifat saya, pemalu dan kebanyakan
orang mengatakan saya adalah orang yang tidak gentle terhadap cewe, hingga pada
akhirnya, Nda, begitulah panggilannya keburu didekati sama temen dekat saya,
Eko.
Akhirnya mereka jadian, namun
entah apa penyebabnya mereka putus, hubungan saya dengan Nda pun seperti biasa,
ga ada yang berubah, namun selang beberapa hari, nda pun jadian lagi dengan
temen se-fakultasnya, Lili, sayapun kembali tak sempat mengungkapkan isi hati
saya padanya, mungkin ini bukan kesempatan saya punya pacar, haha.
Entah kenapa, meskipun dia sudah
punya pacar, namun hubungan kami semakin dekat, kemanapun ia pergi selalu saya
antar, apapun yang ia mau hampir saya selalu bisa memberikannya, kami sering
curhat dan bertukar fikiran, tentang apapun, film, musik, belajar, dan cinta,
Hingga pada suatu malam, saya
tidak bisa menyembunyikan perasaan ini, saya tidak bisa menahan rasa ini,
dengan malu-malu dan hati bergetar, saya pun memberanikan diri mengungkapkan
isi hati saya, dan saya siap apapun yang terjadi, dan tidak saya duga, dia
menerima saya, meskipun dia masih milik Lili, sayapun senang, namun bingung,
bingung apa yang harus saya lakukan setelah dia menerima saya.
Hubungan kami berlalu tanpa ada
seorangpun tau, bahkan temen sekamar saya dan dia, kami deket sebagai mana
bisanya kami deket, karena kami dari awalpun sudah dekat, namun ada yang
istimewa dari cara berpacaran kami, nelpon, ya, kalau saya atau dia pas pulang
kerumah meskipun hanya beberapa hari, perasaan hati saya selalu rindu padanya,
kitapun teleponan, biasanya saya menelponnya lepas tengah malam, menunggu
gratisan, lucunya, terkadang suara kami terputus-putus ditelan sinyal gratisan,
dan sayapun harus keluar rumah malem-malem untuk mencari sinyal yang lebih
jelas lagi, hingga kedinginan bahkan sampai masuk angin, ini semua karena saya
benar-benar mencintainya.
Hubungan gelap kami akhirnya
harus terbongkar, sikap beda Nda terhadap Lili akhirnya membuat Lili curiga,
dan menanyakan hal sebenarnya terhadap Nda, Nda pun jujur mengakuinya, kalau
sebenarnya dia sudah jadian sama saya, saya merasa malu, dan akhirnya saya
minta maaf ke Lili atas tindakan saya yang merebut Nda dari saya, sayapun
memutuskan Nda dan menyerahkan kembali pada Lili, dan sayapun kembali dengan
kesendirian.
Hari berlalu, semua aktifitas para
mahasiswa yang tinggal dikost-an yang saya tinggali pun seperti biasa, antara
saya dan Nda seperti biasa, namun apa yang terjadi selang beberapa hari
semenjak kita putus, Nda mendekati saya dan bilang dia mutusin Lili dan memilih
kembali pada saya, tiada kegembiraan seperti saat itu, bukan karena melihat Nda
mutusin Lili, namun saya menyadari bahwa pada akhirnya ada seorang perempuan
dengan setulus hati mengungkapkan cintanya kepada saya. Ini bisa saya katakan kebahagiaan pertama dengan dia.
Pada saat itu saya berdoa, ya
tuhan, semoga saya bisa menghargai karunia cinta yang engkau berikan, saya
berjanji pada saat itu akan benar-benar mencintainya, sampai kapanpun meskipun
kita tidak ditakdirkan untuk bersama.
Tidak ada kenangan seindah bersamanya,
Pantaslah saya sulit
melupakannya, beribu kenangan kita lewati, bersama, wisata kuliner yang belum
tamat, nonton film sepanjang malem, teleponan jika berjauhan, tawa, tangis,
kita lewati bersama, ya Tuhan, semuanya sungguh menyakitkan untuk saya kenang.
Saya hampir mengetahui semua
tentang dia, jika sekarang ada yang menanyakan tentang dia, saya akan
menjawabnya tanpa ada sedikitpun kekurangan, semisal makanan kesukaannya, soto,
pisang coklat dan juga dia suka kerang hijau, sampai pada suatu hari dia pengen
dibeliin kerang hijau sayapun harus mencarinya keliling kota Subang, dan tidak
menemukannya. Terus kalau makan dia tidak suka pake kecap. Kebiasaannya setiap hari,
gerak-geriknya, sedihnya, senyumnya cemberutnya, saya tahu pasti.
Kebahagaian kedua, sebelum
jadian sama saya dia tidak memakai jilbab, namun beberapa bulan bersama saya setelah
kita hubungan dia belajar memakai nya, tahu ga? Pertama kali saya melihatnya
memakai jilbab, itulah kebahagiaan saya yang kedua, jika saya mengingatnya,
saya pasti meneteskan air mata, saya ingat betul bagaimana ia dengan malu-malu
keluar memakai jilbab dan memperlihatkannya. Cantik, sungguh dia wanita
tercantik pada saat itu, serius, hehe.
Bersambung. . .